بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد
لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Sudah
menjadi fitrah manusia untuk
mencinta dan dicintai, semua
orang butuh akan cinta karena tanpa cinta hidup ini tak lebih dari
keledai yg terbaring di padang pasir, ibarat batu karang di lautan dan
ibarat bunga di tepi jurang. Cinta membuat segalanya menjadi indah,
memberi warna dalam hidup, melukis senyuman pada wajah, cinta membuat
setiap detak jantung menjadi sangat berarti. Itulah cinta namun, cinta
juga memiliki aturan main yang harus dijalankan jika ingin selamat dunia
dan akhirat.
Cinta dan mencintai pada hakikatnya adalah boleh-boleh
saja bahkan sangat dianjurkan untuk saling mencintai sesama muslim
namun, ada cinta yang begitu spcial dan sangat sensitive, ia ibarat api
berwujud embun dipagi hari dan bagi siapa saja yang tidak waspada
terhadapnya maka ia akan terbakar yaitu cinta terhadap wanita yang
merupakan perhiasan dunia dan fitnah terbesar bagi kaum lelaki.
Rosulullah -shallallahu Alaihi Wasallam- pernah bersabda dlm hadist yang
diriwayatkan oleh Bukhari (5096) dan Muslim (2740):
ما تركت بعدي فتنة أضرّ على الرجال من النساء
Artinya : "Tidaklah aku tinggalkan sebuah fitnah yg sangat berbahaya
bagi kaum lelaki melainkan fitnah wanita." (HR Bukhori dan Muslim)
Cinta yang semacam ini mempunyai batasan yang sudah banyak disebutkan
dalam Al Qur’an dan As Sunnah contohnya : saling menundukkan pandangan,
tidak berkhalwat dalam satu ruangan jika si wanita tidak ditemani oleh
mahromnya dan haram bagi keduanya untuk saling bersentuhan namun, semua
itu akan menjadi boleh dan halal jika keduanya saling menikah karena
pernikahan akan menghlalkan apa-apa yang sebelumnya haram jika dilakukan
oleh dua sejoli bahkan hal itu dianggap ibadah yang berbuah pahala
sebagaimana jika ia melakukannya kepada yang haram maka akan berbuah
dosa...!
Namun terkadang cinta itu datang pada waktu yang kurang tepat -dan
inilah salah satu sifat cinta datang tanpa diundang dan pergi tanpa
alasan- contohnya saja saat anda tidak siap untuk menikah dan
meminangnya karena berbagai alasan sedangkan cinta sudah melebarkan
sayapnya maka tutuplah setiap celah yang bisa digunakan setan untuk
menyesatkanmu karena sungguh jika tidak demikian maka siapalah yang
sanggup bersabar akan godaan cinta. hari ini bisa jadi lewat FB atau YM
saling tegur sapa lambat lawun menuju HP selanjutnya janjian disebuah
tempat, ternyata kesan pertama begitu menggoda selanjutnya wal'iyaadzu
billaah...., serahkan semuanya pada Allah,
tinggalkan ia dan
cintanya karena Allah, Karena barang siapa yang bertawakkal pada
Allah maka Allah akan mencukupinya. Allah berfirman :
ومن يتّق الله يجعل له مخرجا
Artinya : "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan
memberinya jalan keluar." (QS At-Talaq, ayat : 2)
Jika ia memang jodohmu maka tidak akan ada makhluk di muka bumi ini yang
bisa memisahkan kalian walaupun mereka berkumpul dan merencanakan hal
itu, dan jika ia memang bukan pilihan Allah untukmu maka tenanglah anda
telah meninggalkan ia dan cintanya karena Allah maka niscaya Allah akan
menggantinya dengan yang lebih baik dan itulah janji Allah dan Allah
tidak pernah ingkar akan janjinya dan tidak ada seorangpun yang bisa
menyatukan kalian jika Allah tidak menghendaki itu. Dan satu hal yang
perlu anda ingat bahwa bisa jadi anda menyukai sesuatu padahal itu tidak
baik bagi anda dan bisa jadi anda membenci sesuatu padahal itu baik
buat anda, Allah berfirman :
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya : "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS
Al-Baqoroh : 216)
Allah juga berfirman :
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ
لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ
لِلطَّيِّبَاتِ
Artinya : "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." (QS An-Nur : 26)
walaupun ayat ini turun dalam Haditsatul Ifqi yg menjelaskan bahwa
perkataan - perkataan buruk berasal dari orang-orang yang buruk dan
perkataan-perkataan baik brasal dari orang yang baik-baik pula namun
kaedah tafsir mengatakan bahwa "Al Ibrotu bi Umumillafadz laa
Bikhususissabab (Pelajaran yang diambil dari sebuah dalil adalah makna
keumumannya, bukan kekhususan sebab turunnya)."
Maka dari itu syeikh As Sa'di berkata dalam menafsirkan ayat ini :
"Semua yg buruk dari laki-laki dan perempuan dan perkataan-perkataan
serta perbuatan-perbuatan yang buruk serupa dan layak untuk orang yang
buruk begitu juga semua yang baik dari laki-laki dan perempuan dan
perkataan-perkataan serta perbuatan-perbuatan yang baik layak, serupa
dan selalu bersama orang yang baik. kemudian beliau memberi contoh bahwa
Nabi Muhammad adalah laki-laki terbaik di muka bumi ini dan sungguh
tidak layak baginya kecuali wanita-wanita yang baik dan tuduhan terhadap
Aisyah merupakan tuduhan terhadap Nabi pula dan itulah yang dimaksudkan
oleh orang-orang munafik."
berbeda masalahnya jika kita sudah benar-benar siap untuk menikah maka
tak perlulah kita meninggalkan ia dan cintanya akan tetapi bersegeralah
sempurnakan separuh agamamu karena itulah yang dianjurkan
Islam...tapi
ada yang perlu diperhatikan disini yaitu jangan sampai ada hubungan
yang tidak perlu jika belum waktunya, sebaiknya mengunakan perantara
comlang yang sudah bersuami-istri sehingga tidak ada celah untuk setan
berkelit. Karena sekuat-kuat
iman
seseorang ia belum tentu mampu menahan gejolak cinta. Inilah yang
pepatah yang populer di zaman kakek-buyut kita “Sedikit-dikit lama-lama
menjadi bukit”. Ya, itulah cara setan menggiring manusia secara
perlahan. Akan tetapi pembawa syariat shallallahu ‘alaihi wasallam jauh
lebih cerdas dibandingkan setan. Cara ini tidak berlaku jika selalu
menggenggam kaidah beragama :
سد الذرائع مقدم على جلب المنافع
ِArtinya : "Menutup jalan menuju keburukan lebih diutamakan dari pada
mengambil manfaatnya."
Maka sudah selayaknya bagi siapa saja yang ingin mendapatkan yang
terbaik hendaknya ia bercermin pada dirinya, sudah layakkah dirinya
untuk mendapatkan yang baik ..?? mari sama-sama memperbaiki diri
sehingga mendapat yang baik insya Allah.